Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Bandar Lampung Aziz Falahudin, S.H., M.H. memberikan tausiyah dadakan kepada warga PA Pringsewu
PA_Pringsewu--Ada tamu spesial di acara Kultum Bina Mental (KBM) PA Pringsewu sore ini. Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Bandar Lampung Aziz Falahudin SH MH memberikan tausiyah dadakan kepada warga PA Pringsewu, Rabu (15/11/2023) setelah 'ditodong' Panitera PA Pringsewu, Ros Amanah SAg MH.
"Saya ambil tema 'Ikhlas' kutum kali ini, tapi dalam gambaran dalam pendekatan berbeda, yang pas untuk anak muda." Ujar Aziz Falahudin. Dia melanjutkan cerita, "Ada pegawai yang yang belum punya jabatan ingin naik jabatan, yang belum punya mobil ingin punya mobil, yang belum bekerja mau bekerja, yang sudah punya pekerjaan ingin mutasi ke tempat kerja lain.. Tak ada habisnya!" Padahal menurutnya, mesti dibedakan antara keinginan dan kebutuhan, karena hal tersebut beda tipis.
"Ada yang punya HP samsung tapi karena pendapatan tinggi jadi pengen iPhone 15 Pro. Dibayar kredit.. belum habis cicilan keluar lagi model terbaru iPhone 15 Pro Max. Begitulah dalam godaan hidup manusia, membawa kita pada konsumerisme. Hedonis dan materialistis." Aziz mengungkapkan, menuruti gaya hidup materialistis cenderung membuat manusia koruptif, dia menyebutnya sebagai "narkoba mental".
Menurut pria kelahiran DKI Jakarta ini, keinginan dan kebutuhan bisa bergeser. Bila keinginan kita besar, maka harus ada upaya meraihnya. "Bagaimana bila berupaya gagal terus? Misalnya ada yang punya pikiran, dari dulu masih kasubag terus kok nggak pernah jadi sekretaris. Atau, Hakim kok ditaruh di kelas dua terus, jauh dari hiruk pikuk kota. Nah, harus tetap kita upayakan supaya mendapat keberhasilan." Aziz lalu bercerita tentang Siti Hajar ibunda Ismail. "Lihatlah beliau berlari kecil tujuh kali.. antara bukit shafa dan bukit marwah mencari air, bahkan bukan beliau yang menemukan air tapi anaknya yang menemukan zam zam" serunya.
"Upaya yang harus dilakukan adalah sampai mencapai batas. Ingat Jargon kopasus; latihan sampai batas kemampuan manusia, sampai mendekati kematian. Barulah bisa gapai kemenangan." Aziz memiliki pandangan unik, menurut dia apabila hendak sukses, maka kita harus habiskan kegagalan. "Setelah stok kegagalan habis, baru kita bisa sukses" ungkapnya.
"Bila belum punya anak, maka berobatlah ke dokter. Ikhtiar terus, terus melakukan apa yang bisa diupayakan. Bila belum menikah, segeralah menikah. Habiskan kegagalan cinta. Kalau stok kegagalan belum hilang belum bisa sukses. Sebagaimana Siti Hajar menghabiskan kegagalan itu," paparnya.
Aziz berpesan khususnya untuk anak muda, "Bangkitkan hormat terhadap diri sendiri, niscaya akan dicintai orang lain. Apapun hasilnya, terima dengan ikhlas. Terima ketetapan dari Allah. Seperti daun yang jatuh, pun itu sudah tulisan dari Allah SWT.[] (Rio AN)