header pa prw

 

6 AREA ZONA INTEGRITAS PENGADILAN AGAMA PRINGSEWU

on . Dilihat: 126

BAHAGIA ITU PILIHAN, DARI SIKAP DAN CARA PANDANG

Screenshot 2025 08 07 153646

PA_PRINGSEWU—“Pagi itu, langit tampak cerah. Sekelompok rombongan bersiap untuk sebuah perjalanan menyenangkan menuju Bukit Indah, sebuah tempat yang terkenal dengan pemandangan luar biasa dan udara segar yang menenangkan”, ujar Hakim Pengadilan Agama (PA) Pringsewu Camelia Sofwan Al-Rasyid SH memulai ceritanya, pada Kultum Bina Mental (KBM) sore ini di Musholla Al-Mahkamah PA Pringsewu, Rabu (6/8/2025).

Jamaah Musholla Al-Mahkamah menyimak, “Karena jumlah peserta cukup banyak, mereka dibagi ke dalam dua bus. Bus Satu dan Bus Dua. Di Bus satu, suasana mulai tegang bahkan sebelum roda berputar. Sang petugas, berdiri dengan wajah cemas dan nada bicara yang tergesa-gesa.

“Perhatian semuanya! Jalan menuju bukit itu sangat buruk! Banyak lubang besar, jalan sempit, rawan longsor! Kalau kalian mabuk darat, siap-siap muntah! Pegangan yang kuat, ya! Saya tidak bertanggung jawab kalau kepala benjol atau pingsan!”

Screenshot 2025 08 07 153758

Penumpang saling pandang. Wajah mereka berubah cemas. Tawa-tawa kecil yang tadi terdengar, perlahan hilang. Bus pun mulai berjalan, menghantam lubang demi lubang. Dan seperti yang dikhawatirkan—beberapa mulai pucat, beberapa muntah, dan sisanya memejamkan mata, menahan rasa takut.

Sementara itu, di Bus dua, suasananya sangat berbeda. Petugasnya, berdiri sambil tersenyum cerah. “Selamat pagi, teman-teman! Hari ini kita akan menuju Bukit Indah! Memang jalannya agak menantang, tapi itu bagian dari petualangan, ya kan? Anggap saja sedang naik roller coaster alami. Tapi jangan khawatir, sebentar lagi kita akan disambut oleh pemandangan yang... luar biasa! Siapkan kamera dan hati yang bahagia!”

Walau jalan yang dilalui sama buruknya, Bus 2 tetap penuh canda dan cerita. Mereka saling berbagi camilan, saling dukung ketika ada yang mual, dan mengalihkan perhatian dengan bercanda tentang “bonus pijatan gratis dari jalan bergelombang”.

Beberapa jam kemudian, kedua bus akhirnya tiba di puncak Bukit Indah. Penumpang Bus satu turun dalam keadaan kusut, lemas, dan wajah pucat. Beberapa langsung duduk bersandar, mencoba menenangkan diri. Sebaliknya, penumpang Bus dua turun dengan senyum lebar. Hasilnya? Dua rombongan, satu tujuan, satu medan. Tapi hasil yang berbeda. Mengapa?

“Karena cara pandang dan sikap menghadapi perjalanan itu berbeda. Yang satu memilih menakut-nakuti dan mengarahkan fokus pada hal buruk. Yang lain memilih membimbing, memotivasi, dan mengarahkan pikiran pada keindahan tujuan. Dalam hidup, kita semua akan melalui jalan yang sama sulitnya—tapi apa yang kita pikirkan dan bagaimana kita menghadapinya, itulah yang membuat perbedaan besar dalam pengalaman kita”. Ungkap Hakim yang baru dilantik 20 Juni 2025 lalu ini.

Hakim yang akrab dipanggil Bu Amel ini mengatakan, dalam menghadapi permasalahan, ada beberapa hal yang bisa kita kendalikan dan tidak bisa kita kendalikan. “Yang bisa kita kendalikan adalah Internal internal diri kita, seperti pertimbangan, opini, dan pemikiran. Juga keinginan kita, tujuan kita, reaksi kita akan sesuatu, pokoknya segala sesuatu yang berasal dari tindakan dan pikiran kita”

Amel menambahkan, “Sedangkan hal yang tidak bisa kita kendalikan adalah dari eksternal diri kita, seperti ; tindakan, pikiran, dan opini orang lain, kondisi kita lahir, jenis kelamin, keluarga, cuaca, dan lain lain”. Menurutnya, kita tidak bisa memilih situasi yang kita inginkan, tetapi kita selalu bisa menentukan sifat (perilaku) dan reaksi kita atas situasi tersebut. Seperti bis satu dan bis dua.

“Orang merasa cemas ketika ia merasa tidak dapat mengontrol sesuatu, padahal.. adalah wajar ketika seorang manusia mendapatkan masalah dan merasa sedih karenanya, tapi lalu kembali lagi kepada hal yang memang bisa kita kendalikan dan mulai mencari problem solving atau pemecahan masalah. Namun ketika kita berfokus pada hal diluar kendali kita, seperti keberuntungan, atau opini orang lain, maka kebahagiaannya akan bergantung pada hal eksternal tersebut dan menimbulkan kecemasan dalam diri. Tugas kita sebagai manusia adalah melakukan bagian kita, sisanya serahkan kepada Allah” Pungkasnya.

Hakim yang pernah menjadi klerek di Pengadilan Agama Kota Cimahi ini mengakhiri tausiyahnya dengan membacakan QS. Al-Insyirah ayat 7 dan 8, “Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” Lalu QS. Al-Insyirah ayat 5-6, “Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan”. MC Indri Elvia SH menutup dengan memberi kesimpulan. (Rio_AN)

Add comment


Security code
Refresh

Hubungi Kami

Pengadilan Agama Pringsewu

Komplek Perkantoran Pemerintah daerah Pringsewu, Kab. Pringsewu, Provinsi Lampung - 35373

Provinsi Lampung.

No. Telp :  +62729 7082841

Whatsapp Informasi : ‎+62812 1527 0001

No. Telp Tabayun :  +62812 1527 0007 (Call Only)

Email :    Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Tautan Aplikasi Internal